Selasa, 28 Agustus 2018

Aku Belajar Bersosialisasi, Berkreasi dan Berbagi di Sekolah

Saat sudah mulai memasuki kegiatan belajar mengajar yang efektif di sekolah, mungkin ada beberapa anak yang merasa bosan, tetapi banyak juga yang merasa menyenangkan dan nyaman, rasanya ingin masuk sekolah terus dan ini yang dirasakan anak saya, dia merasa nyaman dan senang dengan lingkungan di sekolahnya. Setelah pulang sekolah, dia sering menceritakan teman-temannya yang di kelasnya, seperti ada temannya yang bawa minum teh, dia ikut-ikutan membawa bekal minum teh, bercerita juga kalau temannya ada yang punya adik kecil, saat ada temannya yang jahil atau nakal juga diceritakan di rumah dan ada beberapa temannya yang bilang pengen main ke rumah dan juga bercerita tentang teman-teman akrabnya yang saat pulang juga saling menyapa dan melambaikan tangan. Memang, anak kecil itu polos dan jujur ya..

Di sekolahnya Edgar, hal yang membuatnya tidak bosan mungkin karena kelasnya berganti-ganti tempat, sehingga ruangan dan suasananya pun terkesan menarik dan tidak bosan dengan satu tempat saja. Selain itu, setiap hari Sabtu juga dikumpulkan jadi satu dengan kelas lain sambil diajarkan materi pengetahuan maupun Bina Iman. Baru satu bulan, Edgar sudah hafal dengan nama-nama teman sekelasnya dan juga saat berpapasan di jalan dengan teman dari kelas lain juga saling menyapa, sosialisasi antar teman di sekolahnya sudah terbentuk.

 Bunda Ana mengajarkan tentang sex education


Anak-anak memperhatikan saat dijelaskan mengenai sex education


Selain bisa bersosialisasi dengan banyak teman, di sekolah juga diajarkan untuk berbagi. Anak-anak diajarkan untuk mengumpulkan donasi bagi saudara kita yang terkena musibah di Lombok. Meskipun tidak banyak, tapi anak-anak sudah mulai belajar untuk berbagi dan memberi bagi yang membutuhkan. Di usia dini ini, pendidikan dan pengajaran yang tepat tentunya akan menjadikan anak-anak menjadi generasi yang baik dan takut akan Tuhan.

 donasi dari anak-anak untuk Lombok

Kegiatan Bina Iman

Di bulan Agustus ini, banyak masyarakat yang sibuk dalam memeriahkan HUT RI ke 73. Tak ketinggalan anak-anak di sekolahpun juga turut memeriahkan dengan acara lomba makan krupuk. Meski tak harus menang, tetapi dengan turut aktif dalam lombak, anak-anak sudah cukup senang. Sesampainya di rumah, pasti ada beberapa anak yang bercerita, tadi lomba makan krupuk, tapi krupuknya aku makan pakai tangan dipegangi. Dengan ceritanya yang PD dan bersemangat tentunya sebagai orang tua kita merasa lucu mendengarnya.

Lomba makan krupuk di sekolah

Tak hanya materi pelajaran yang didapat, anak-anak juga aktif mengikuti kegiatan extrakurikuler seperti komputer, vokal, renang, tari, dan lainnya. Dengan adanya kegiatan extra tersebut, anak-anak belajar untuk mengenal perkembangan teknologi seperti komputer dan kesenian serta olahraga lainnya. Hal ini yang membuat anak-anak nyaman dan tidak bosan untuk bertemu lagi dengan teman-temannya di sekolah sambil mengikuti kegiatan belajar di sekolahnya. Dengan adanya extrakurikuler seperti seni tari maupun vokal, bisa merangsang anak untuk lebih kreatif, berkreasi, dan dapat mengekspresikan serta mengaplikasikan bakat mereka di dunia seni.


Kegiatan menari di kelas

Kegiatan yang dilakukan anak-anak mungkin terlihat biasa dan sederhana, tetapi bagi mereka adalah hal yang membanggakan dan dapat menjadi tempat untuk aktualisasi diri mereka di lingkungan sekolah dengan teman yang banyak.