Liburan sekolah tahun ini tidak bersamaan dengan Libur Idul Fitri. Libur Idul Fitri sudah berlangsung sebelum anak-anak penerimaan raport. Nah, tentunya bagi anak-anak yang orang tuanya bekerja pasti merasa kesepian liburan di rumah sendiri. Namun, anak-anak bisa bermain bersama teman-temannya di lingkungan dekat rumah, yang terpenting bagi orang tua jangan terlalu melarang anak untuk bersosialisasi dan jangan biarkan kebahagiaan anak di masa kecil terlewatkan karena dikurung di dalam rumah dan bermain sendiri bersama mainannya, televisi maupun gadget. Tentunya berbeda bermain sendiri dengan banyak teman karena disaat anak bersosialisasi dengan berbagai macam orang dengan karakter yang berbeda, maka mereka juga belajar untuk mengenal lingkungannya dalam kehidupan nyata.
Selama liburan, di saat saya bekerja, Edgar melakukan rutinitasnya dengan bermain bersama teman-temannya di sekitar rumah dan bersepeda bersama. Saya lebih senang jika Edgar banyak bersosialisasi dengan teman-temannya atau mengajak temannya bermain di rumah, ya meskipun kadang berantakan, tetapi hal tersebut tidak membatasi anak untuk berkreasi. Meskipun liburan dan tidak bertemu dengan teman-teman di sekolah, tetapi dia setiap harinya ada saja hal yang diceritakan dengan teman-temannya dan aktivitas apa saja yang dia lakukan dengan temannya di lingkungan dekat rumah. Selain itu, setiap malam diusahakan untuk tetap belajar agar tidak lupa dengan kegiatannya di sekolah.
Di saat hari Sabtu dan Minggu, agar liburan tidak hanya dihabiskan di rumah saja, saya mengajak Edgar untuk bermain ke tempat yang dekat-dekat saja. Tidak perlu jauh, yang terpenting adalah quality time dan bisa happy sesuai kesenangannya.
Watu Gajah Park
Liburan mendadak dan tidak terencana adalah berkunjung ke Watu Gajah Park. Tempat wisata baru dan murah meriah dengan tiket masuk hanya Rp 10.000,- dan lokasinya pun mudah dijangkau. Watu Gajah Park berada di Dusun Watugajah RT 01 RW 06, Desa, Ngobo, Wringin Putih, Kec. Bergas, Semarang, Jawa Tengah 50552. Tempat wisata ini buka dari jam 09.00 - 17.00.
Tempat wisata ini baru dibangun dan ada beberapa wahana yang belum selesai atau masih proses. Di sini cocok dijadikan tempat selfie karena banyak spot foto yang menarik. Selain itu, ada kantin yang menyediakan makanan dan jajanan dengan harga yang terjangkau.
foto di depan patung watu gajah
Selain di Watu Gajah Park, di Bandungan juga banyak tempat wisata menarik dan murah seperti yang saya posting sebelumnya. Nah, kali ini kita hanya mampir untuk mengantar Edgar berkuda karena dia sangat senang naik kuda dan delman. Tak cukup hanya sekali, sering minta nambah lagi dengan berganti kuda yang lain. Hanya dengan membayar Rp 50.000,- kita bisa naik kuda atau delman berkeliling kampung di sekitar pasar Bandungan.
Liburan minggu selanjutnya yang dekat-dekat saja, yaitu di alun-alun Bung Karno atau Asjo. Kalau malam hari di sini ramai dan banyak permainannya. Nah, kali ini Edgar mengajak ke sini karena minta dibelikan watchphone seperti yang pernah dia lihat di youtube. Maklum anak jaman now, mainan atau apa yang dilihat di youtube maupun televisi selalu dipengenin, tetapi sebagai orang tua harus selektif juga sekiranya penting atau tidak dan tidak harus semua keinginan anak dituruti. Nah, untuk watchphone ini sebenarnya mahal, tetapi kalau cuma untuk mainan mending dibelikan yang murah saja seperti smartwatch seharga 200 ribuan karena anak kecil kan biasanya mudah bosen, kalau terlalu mahal juga percuma. Akhirnya kita memutuskan untuk beli smartwatch seharga 200 ribuan. Selain sebagai jam tangan, smartwatch ini juga memiliki fungsi lain, saat diisi simcard smartwatch ini bisa ditelpon dan saat Edgar sedang main di rumah tetangga, mbah kakungnya bisa telpon kalau waktunya disuruh pulang. Di alun-alun Bung Karno, banyak permainan yang bisa dipilih, seperti becak-becakan, otoped, ATV, mobil aki, delman dan kereta mini.
Selain itu, wisata murah di dekat rumahpun ada. Kalau biasanya Edgar pengen renang, tinggal jalan sebentar di belakang rumah ada Watu Gunung. Biasanya kalau masuk gratis karena termasuk warga Desa Lerep sekaligus para karyawannya juga kenal sama Edgar..hehe. Selain kolam renang, ada juga wisata murah di Embung Sebligo seperti artikel postingan saya sebelumnya. Nah, sekarang di Embung Sebligo juga dilengkapi dengan wahana mainan anak bebek air. Jadi, untuk anak-anak bisa menaiki bebek air dengan tarif Rp 20.000.
renang di Watu Gunung
Edgar naik bebek air bersama pakdhe di Embung Sebligo
Untuk liburan di minggu pertama bulan Juli, kita disibukkan dengan latihan untuk pentas Seni Tari dan Drama Budaya Iriban untuk mengisi acara di PRPP mewakili Desa Wisata Lerep. Nah, kali ini Edgar juga antusias ikut berpartisipasi, padahal baru ikut latihan sekali pas gladi bersih lho. Edgar terbiasa di sekolah berani maju dan tampil di depan, sehingga meskipun cuma latihan sekali tapi bisa tampil percaya diri dan lucu..hehe
Pada hari Jumat, 5 Juli 2019 kita bersiap-siap berangkat untuk pentas di PRPP. Edgar sudah mengenal dan akrab dengan lainnya, jadi dia lebih memilih naik bus dengan teman-temannya dan yang lainnya. Nah, di Jateng Fair tahun ini, memang memiliki tema tentang budaya daerah, sehingga perwakilan dari kabupaten se Jawa Tengah menampilkan berbagai macam tarian maupun musik tradisional khas daerah masing-masing. Di Jateng Fair ini juga banyak permainan anak-anak seperti tahun sebelumnya, jadi anak-anak merasa senang bisa menikmati berbagai wahana permainan di malam hari.
Meski ngantuk tetap semangat
persiapan pentas drama jadi kodok..wkwk
Hari Minggu, tanggal 7 Juli 2019 jam 11.00 Edgar mengisi liburan dengan mengikuti cooking class bersama Pestakecil Studio di Londo Jowo Cafe. Di liburan paskah sebelumnya, Edgar dan teman-temannya pernah mengikuti aktivitas seni bersama Pestakecil Studio dan diundang di rumah, tapi untuk liburan kali ini sebenarnya ingin mengikuti tetapi karena waktunya pagi dan tidak ada yang mengantar karena kami bekerja, jadi akhirnya hanya memilih special event cooking class karena bertepatan di hari Minggu. Pestakecil Studio dengan pendamping mama Mima yang sabar, komunikatif, dan senang dengan anak-anak, maka membuat aktivitas seni menjadi menarik dan dapat menstimulasi perkembangan dan pertumbuhan anak. Menurut saya, kelas seni sangatlah penting karena bisa membuat anak happy dan menstimulasi bakat anak serta meningkatkan kreativitas dan kecerdasan anak, jadi bukan hanya teori akademik saja yang didapat.
Edgar merasa sangat senang bisa mengikuti cooking class, apalagi menu nya chicken steak, itu adalah makanan kesukaannya dan minta nambah lagi makannya. Katanya kalau ada kegiatan cooking class lagi, dia pengen ikut dan tertarik karena mendapat teman-teman baru dan terlebih lagi pengalaman yang menyenangkan bisa belajar memasak bersama seperti Master Chef katanya..hehe
persiapan cooking class
Edgar penasaran sambil bertanya-tanya dengan om Galih
sudah siap untuk dimakan hasil memasaknya
acara pasar kuliner Desa Wisata Lerep yang dilaksanakan lagi di tanggal 7 Juli 2019