Rabu, 25 Oktober 2017

Lezatnya Makan Gablok Pecel dan Makanan Khas Desa Lerep Lainnya


Ini dia makanan yang khas di Desa Lerep dan banyak diminati oleh masyarakat baik dari Desa Lerep maupun dari luar kota. Gablok Pecel, pasti sudah tak asing lagi dengan makanan ini. Gablok pecel makanan yang terbuat dari lontong atau gendar, dilengkapi dengan sayuran pecel (bayam, kacang panjang, kenci, atau lainnya), kemudian diberi sambal kacang dan gorengan mendoan atau bakwan menurut selera masing-masing. Di Dusun Lerep ada beberapa penjual gablok pecel tiap hari, biasanya mereka juga menjual gorengan dan sayuran serta lauk - pauk lainnya untuk sarapan. Di dekat rumah saya, ada dua penjual gablok pecel yang terkenal, biasanya kita memanggilnya Mak Kas, penjual gablok atau gendar pecel dan aneka gorengan. Yang satu lagi rumahnya agak jauh dari rumah saya, dekat masjid Dusun Lerep.


Gablok pecel menjadi ciri khas jajanan di Desa Lerep. Saya jadi ingat sewaktu sepupu saya dari Bogor berkunjung ke rumah saya, dia selalu menanyakan makanan yang satu ini. Dia selalu membeli gablok pecel untuk sarapan karena mungkin di kota jarang yang jual kali ya. Selain rasanya yang lezat dan mengenyangkan, gablok pecel dijual dengan harga yang terjangkau. Biasanya untuk 1 porsi lontong/gendar, pecel, mie goreng, dan 1 bakwan cukup membayar Rp 3.500 sudah kenyang sebagai pengganti sarapan atau makan siang. Kalau gorengan harganya hanya Rp 2.000 dapat 3 buah. Murah kan?
padahal kalau di Semarang dekat tempat kerja saya, harga gorengan sudah Rp 1.000 - Rp 1.500 per buah. Ini hanya Rp 700 per buah, sangat murah kan?
Kalau dibandingkan harga gablok pecel di Lerep dengan di Semarang kota, di sini harganya jauh lebih terjangkau. Di dekat kantor saya biasanya 1 porsi pecel dan nasi aja harganya Rp 8.000, dua kali lipat dibanding harga gablok pecel di Desa Lerep.

Sambal kacang yang rasanya pas di lidah dan gendar yang kenyal atau kalau tidak suka gendar bisa diganti dengan lontong nasi. Pokoknya ga bakal kecewa kalau membeli makanan kuliner di Desa Lerep. Selain harganya yang terjangkau, rasanya pun tak kalah lezat dibanding yang dijual di kota.


Selain gablok pecel, ada makanan khas lainnya yaitu lotek sayur. Lotek sayur ini juga bisa dipadukan dengan lontong, sayurannya terdiri dari kol, kecambah, kacang panjang, bayam, kembang turi atau sayuran lainnya dan ada tambahan tempe dan tahu goreng. Sambal kacang bisanya dibuat mendadak saat ada orang beli. Sambalnya juga berbahan dasar dari kacang, tapi ditambah dengan gula jawa, bumbu lainnya, dan jeruk pecel yang membuat aromanya sedap. Setelah sayuran, tempe/tahu goreng, lontong dan sambal dicampur di ulegan, kemudian ditaburi krupuk. Harga lotek juga terjangkau, hanya Rp 4.000 atau kalau mau porsi besar harganya sekitar Rp 5.000 - Rp 6.000. Kalau di dekat rumah saya, biasanya yang jual lotek di warung Ibu Kariati, dekat kantor kecamatan Ungaran Barat.

Selain makanan di atas, biasanya kalau ada hajatan resepsi nikah, sunatan, atau acara lainnya, warga biasanya membuat makanan tradisional seperti jenang, jadah, wajik, yang berbahan dasar dari beras ketan.Mereka biasanya membuat sendiri dengan sambatan, kalau jenang harus dibuat oleh bapak-bapak karena tenaga untuk mengaduknya lebih kuat agar hasilnya enak dan bagus. Untuk wajik dan jadah membuatnya lebih mudah dan cukup ibu-ibu yang membuatnya.


Kurang lengkap rasanya kalau tidak mencoba makanan khas dari Desa Lerep yang terbuat dari buah suweg. Bubur suweg, ya bubur ini rasanya enak dan alami terbuat dari buah suweg yang direbus dengan tepung beras yang dicampur juga dengan gula aren. Cara membuatnya seperti bubur ketela, buah suweg dikukuas hingga matang,kemudian diiris kotak-kotak dan dicampurkan dengan tepung beras, santan, dan pandan untuk memberikan aroma yang harum.

sumber: desawisatalerep.com

Kalau ingat desa, pastinya ada singkong. Singkong adalah hasil pertanian yang selalu ada di desa. Untuk itu, warga memanfaatkan singkong untuk dijadikan makanan kuliner yang disebut Lodek. Lodek terbuat dari singkong yang direbus dengan gula aren, setelah matang, gula aren akan melekat di permukaan singkong seperti karamel atau pasta. Rasa singkong menjadi manis dengan gula aren yang alami.

sumber: desawisatalerep.com

Nah, pasti penasaran kan dengan berbagai kuliner yang ada di Desa Lerep? Kalau berkunjung ke Desa Wisata Lerep, jangan sampai melewatkan untuk menikmati kuliner-kuliner khas dari desa ini. Makanan kuliner dari Desa Lerep memiliki ciri khas berbahan dasar alami dan terbuat dari bahan-bahan yang alami pula. Hem, lihat gambarnya aja pasti para pembaca penasaran kan dengan rasanya? Ayo buruan berkunjung ke DWL...


2 komentar: