Selasa, 01 Oktober 2019

Keunikan Desa Wisata Lerep

Desa Lerep, mungkin nama ini sudah tidak asing lagi karena tempat wisatanya yang pernah saya ulas di postingan sebelumnya. Selain tempat wisata yang menarik perhatian, keunikan budaya dan tradisinya juga tak kalah menjadi perhatian bagi para pengunjung. 

Pada hari Rabu, 28 Agustus 2019, warga Dusun Lerep mengadakan Kadeso atau Sedekah Dusun. Ini merupakan kegiatan sebagai wujud ucapan syukur warga Dusun Lerep setiap satu tahun sekali, yaitu adanya pagelaran wayang kulit dan kirab budaya seperti karnaval dengan membawa tumpeng atau makanan tradisional lainnya. Tradisi Kadeso juga sering diselenggarakan dusun-dusun lainnya di Desa Lerep. Pagi-pagi para warga sudah sibuk mempersiapkan hiasan tumpeng dan penampilan masing-masing dengan dandanan yang unik dan menarik. Di sini terlihat kekompakan para warga yang guyub rukun dan bersemangat. Mereka terlihat tampil dengan totalitas dengan wajah didandani seperti cepot, gareng, petruk, dan lainnya.

penampilan warga RT 06 RW 03


Di malam harinya, warga Dusun Lerep bisa menikmati pagelaran wayang kulit yang menjadi tradisi setiap tahun. Di sepanjang pinggir jalan dipenuhi jajanan kuliner dan permainan anak-anak. Tentunya bagi yang mempunyai anak kecil siap-siap untuk mengeluarkan budget banyak karena berbagai macam mainan dan jajanan yang dijual disini seperti pasar malam. Dengan adanya tradisi ini setiap tahun, warga Dusun Lerep seperti merayakan pesta sebagai rasa syukur atas hasil panen maupun air bersih yang bisa dinikmati dengan melimpah.

wajah ngantuk dan capek sehabis menikmati wahanan permainan anak dan jajanan
Desa Wisata Lerep setiap bulan di Minggu Pon juga membuka pasar kuliner yang berada di Embung Sebligo. Untuk pembukaan perdana diadakan di Hari Minggu, 15 September 2019. Setiap warga di RT masing-masing menampilkan kuliner yang berbeda dan berciri khas desa Lerep. Uniknya di pasar kuliner ini kita menukarkan uang dengan koin dari bathok kelapa sebagai alat tukar saat membeli. Selain itu, di pasar kuliner ini menerapkan sistem go green dimana pembungkus dan wadah makanan bebas dari plastik maupun styrofoam. Hal ini yang membuat pengunjung tertarik dan tentunya makanan yang dijual lebih sehat dan higienis. Yang tak kalah unik, para penjual dan panitia diwajibkan memakai baju lurik dan blangkon sebagai ciri khas dari tradisi jawa. Di sisi lain, kegiatan ini meningkatkan perekonomian warga dimana warga bisa berjualan dan memberikan jasa ojek dari parkiran sampai Embung yang bisa menambah keuntungan dan memberikan penghasilan tambahan bagi warga.

pasar kuliner di Embung Sebligo
kuliner gablok pecel
dawet dengan gelas dari bambu

penukaran koin bathok

ramainya pengunjung yang datang ke pasar kuliner

menikmati kuliner dengan piring dari bambu



anak kecilpun ikut berpartisipasi memakai baju lurik dan blangkon sambil menikmati jajanan kuliner
Para pengunjung juga dihibur dengan adanya angklung dan karawitan yang berciri khas tradisional. Nuansa desa, musik tradisional dan alam yang mendukung membuat para pengunjung menjadi tertarik dan sangat senang karena suasana seperti ini jarang lagi ditemukan di perkotaan. Hiburan dan pasar kuliner ini dapat menjadi alternatif untuk menyegarkan pikiran dari rutinitas pekerjaan di perkotaan yang membuat pikiran penat.

hiburan gamelan dan karawitan


menikmati musik angklung


selfie dulu di depan gong

Nah, bagi pembaca yang belum sempat meluangkan waktu berkunjung ke Desa Wisata Lerep dan menikmati pasar kuliner. Di lain waktu bisa berkunjung dan tentunya tidak mengecewakan.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar