Sabtu, 30 September 2017

Melihat Villa Rossa, Red Rose Cafe, jadi ingat Drama Korea Full House

sumber gambar: https://scontent.cdninstagram.com

Setelah bangunan Villa Rossa (Red Rose Cafe) selesai, saya jadi teringat dengan rumah yang penuh dengan kaca bernuansa putih seperti di drama Korea Full House. Bangunan ini terlihat elegan dan modern. Villa Rossa terletak persis di depan kantor Kecamatan Ungaran Barat, sebelum kolam renang Bukit Lerep Indah, dan tepatnya berada dalam satu area dengan Omah Keboen. Dari alun-alun Ungaran, belok ke arah Watu Gunung, setelah melewati Watu Gunung, tanjakan naik ada kantor Kecamatan Ungaran Barat. Nah, Villa Rossa tepat berada di depan kantor Kecamatan Ungaran Barat.

Saya pertama kali masuk di Red Rose Cafe pada saat acara pembukaan cafe ini. Saya mewakili Bapak saya yang diundang dalam acara pembukaan tersebut. Pada saat mengunjungi Red Rose Cafe ini, saya bisa menikmati makanan di cafe ini. Pemilik Villa Rossa menjamu para tamu dari Desa Lerep dengan ramah. Makanan di cafe ini rasanya memang enak dan lezat setara dengan rasa masakan catering di resepsi pernikahan yang ada di gedung mewah. Tak heran, karena Villa Rossa menyediakan tempat atau bangunan yang memiliki ciri khas untuk disewakan dalam acara resepsi pernikahan ataupun foto pre wedding. Waktu itu hidangan yang disajikan yaitu kakap fillet, sambal goreng hati, mie goreng, dan snacknya ada kroket dan kue-kue lainnya. Hidangan yang disajikan rasanya enak dan tak kalah lezatnya dengan catering yang ada di gedung resepsi pernikahan pada umumnya.

Bangunan berwarna putih dan dipenuhi dengan kaca merupakan ciri khas dari Villa Rossa. Jika melihat bangunan ini, terasa seperti di drama Korea Full House. Bangunannya juga dicat putih, jendela dan pintunya juga berwarna putih dengan kaca yang besar yang menjadikan bangunan ini tampak elegan dan memiliki ciri khas seperti rumah di drama Korea Full House. Di samping gedung, terdapat kolam kecil yang ada perahunya, biasanya digunakan untuk foto.

Di depan cafe, terdapat kursi-kursi yang ditutup dengan payung sebagai tempat untuk menikmati hidangan di cafe tersebut. Pemandangan di depan Villa masih alami dan terdapat pepohonan yang hijau. Selain sebagai gedung resepsi, gedung ini bisa dimanfaatkan sebagai acara gathering dan event-event lainnya.

Gedung Villa Rossa

Gedung dimanfaatkan untuk foto pre wedding


Aku dan Edgar di Red Rose Cafe





Bagi kalian yang mau foto pre wedding atau bingung-bingung mencari tempat untuk resepsi pernikahan, Villa Rossa dapat dijadikan sebagai salah satu pilihan yang menjadikan acara pernikahan kalian terasa mewah dan elegan. Foto pre wedding terlihat indah dan elegan saat calon pengantin berfoto di depan kolam renang, di atas perahu, maupun di depan gedung atau bangunan berwarna putih tersebut dengan kaca besar yang membuat foto terlihat lebih bagus. Foto pre wedding juga bisa diambil di lokasi Omah Keboen yang terdapat rumah tingkat mewah dan modern. Bangunannya juga berciri khas dengan jendela kaca besar. Di depan rumah yang ada di Omah Keboen juga ada taman bunga yang dapat dijadikan objek foto pre wedding. Selain itu, Red Rose Cafe juga menyediakan berbagai masakan yang dapat dinikmati dengan rasa yang lezat dan harga yang lumayan mahal tentunya..hehe..Tempat ini sangat cocok untuk acara resepsi pernikahan baik indoor maupun pesta kebun. Jika ingin menyewa bangunan di dalamnya untuk acara pernikahan, akan terlihat mewah dan modern. Bisa juga memanfaatkan halaman rumput di luar untuk pesta kebunnya.

Selain kesan yang mewah dan elegan, tempat ini tak meninggalkan alam desa yang masih alami, karena pemandangan di sekitar Villa Rossa mendukung keindahan bangunan ini. Di ssekitar Villa Rossa terdapat banyak pepohonan yang memberikan pemandangan yang terkesan indah dan alami, memiliki ciri khas alam desa. Desa Lerep memang desa yang kaya akan tempat menarik dan tempat wisata, baik tradisional, alami, maupun modern, mewah dan elegan seperti Villa Rossa ini.



Jernihnya Air di Kolam Renang Bukit Lerep Indah

sumber gambar: potensijateng.com


Bukit Lerep Indah (BLI) merupakan tempat wisata yang letaknya juga tak jauh dari rumah saya. Bukit Lerep Indah berada di dekat Villa Rosa dan kantor Kecamatan Ungaran Barat. Untuk menuju tempat ini, jika kita dari Alun-Alun Ungaran, ada pertigaan Gereja Baptis, lurus ke arah jalan Kantor Kecamatan Ungaran Barat, letaknya di bawah Villa Rosa.

Bukit Lerep Indah adalah objek wisata yang khusus menyediakan wahana kolam renang, dari anak-anak sampai dewasa. Selain kolam renang, juga terdapat fasilitas gedung pertemuan, penginapan, resto, kantin, dan permainan flying fox. Tempat ini bisa dijadikan alternatif untuk acara resepsi pernikahan, meeting, maupun event lainnya seperti ibadah padang, Natal Bersama, dan halal bihalal.

Untuk harga tiket masuknya kalau hanya berenang Rp 7.000,- dan parkir sepeda motor Rp 1.000,-. Jika ingin memanfaatkan gedung pertemuan maka biaya sewa bisa langsung menghubungi pengurus atau pimpinan yang mengelola BLI. 

Kolam renang ini juga memanfaatkan air alami yang bersumber dari Gunung Ungaran, tak heran jika airnya terasa dingin dan terlihat jernih. Di samping kolam renang juga tersedia tempat bilas dan kamar mandi yang bersih. Untuk menunggu keluarga yang sedang berenang, kita bisa berteduh di gazebo atas atau tempat berteduh di pinggiran kolam renang.

Setelah berenang, kita bisa membeli makanan ringan atau jajanan lain di resto dan kantin dekat kolam renang. Jajanan di sini harganya tidak terlalu mahal dan harganya standar karena para penjual adalah warga sekitar Desa Lerep. 

Bagi keluarga yang mengajak anak-anak yang suka berpetualang, maka tak ada salahnya untuk mencoba permainan flying fox dan wahana menantang lainnya. Wahana ini terletak di dekat lahan yang luas yang dibuat seperti hutan dengan pepohonan yang rindang. Selain itu, tempat ini juga menyediakan lahan untuk area outbond.

Dulu waktu ada acara ibadah pemuda gabungan di gereja saya, kami sebagai panitia menyewa tempat ini. Kami bisa beribadah dengan duduk di tikar yang ada di halaman belakang dekat penginapan. Selain itu, kami juga memanfaatkan lahan luas dengan pepohonan di sekitarnya untuk tempat outbond dan game dengan beberapa pos game. Lahan yang luas dengan banyak pepohonan sangat mendukung untuk dijadikan tempat gathering atau keakraban.

Kolam renang di BLI buka dari jam 08.00 - 17.00, jika kita ingin menginap bersama keluarga di sini, kita bisa memanfaatkan penginapan di BLI yang nyaman dan tenang dengan harga yang terjangkau. BLI juga menyediakan penginapan bagi para pengunjung yang ingin bermalam di sini sambil menikmati indahnya malam di Desa Lerep. Penginapan yang disediakan lumayan bersih dan terlihat nyaman dengan udara sejuk di sekitarnya.

Halaman Resto
 sumber: http://bukitlerepindah.blogspot.co.id/p/about.html


Meeting Room
 

 sumber: http://bukitlerepindah.blogspot.co.id/p/about.html


Penginapan

 sumber: http://bukitlerepindah.blogspot.co.id/p/about.html



  sumber: http://bukitlerepindah.blogspot.co.id/p/about.html

Outbond

    sumber: http://bukitlerepindah.blogspot.co.id/p/about.html

Fasilitas-fasilitas yang disediakan di Bukit Lerep Indah sudah lengkap dan cukup memadai. Selain menyediakan tempat wisata, BLI juga menyediakan berbagai fasilitas untuk event-event tertentu. Meeting Room juga bisa dimanfaatkan untuk acara resepsi pernikahan maupun gathering. Bagaimana guys? tertarik dengan tempat ini untuk acara kalian bersama keluarga atau teman-teman kantor? Langsung datang aja ke Desa Lerep sambil survey dan menikmati keindahan tempat-tempat wisata di Desa ini. 








Menikmati Indahnya Alam Desa di Embung Sebligo

 sumber: https://desawisatalerep.com/paket-wisata-edukasi/

Hai para pembaca, ketemu lagi dengan saya yang tak lelah untuk berbagi cerita mengenai keindahan alam di Desa Lerep tercinta. Pasti sudah tahu kan Desa Lerep yang terkenal dengan objek wisatanya?
Nah, kali ini saya ingin berbagi mengenai tempat wisata baru "Embung Sebligo". Tempat wisata ini berbeda dengan tempat-tempat wisata lain di Desa Lerep. Apa sih bedanya?
Dilihat dari alamnya hampir sama tempat wisata ini bersifat alami dan memiliki ciri khas desa, tetapi yang berbeda adalah tempat wisata ini dikelola langsung oleh penduduk Desa Lerep, dibangun dan dimajukan bersama dari kerjasama semua warga yang ada di Desa Lerep ini. Kalau tempat wisata Watu Gunung, Bukit Lerep Indah, dan yang lainnya merupakan objek wisata milik pribadi atau perorangan yang berada di Desa Lerep, tetapi kalau Embung Sebligo dikelola dari rakyat langsung dan diprakarsai oleh Kepala Desa Bapak Sumariyadi.

Kepala Desa Lerep memiliki tujuan untuk memajukan Desa Lerep menjadi Desa Wisata Lerep yang langsung dikelola oleh rakyat sehingga memiliki manfaat yang dapat dinikmati oleh semua warga Desa Lerep, bukan perorangan. Saat ini tempat wisata Embung Sebligo belum jadi secara sempurna dan masih dalam proses melengkapi fasilitas-fasilitas dan wahana mainan lainnya. 

Sebelumnya Embung Sebligo dijadikan sebagai wadah cadanangn air untuk pengairan sawah atau lahan pertanian lainnya jika terjadi musim kemarau, tetapi saat ini Embung Sebligo bisa dijadikan tempat wisata alam dengan dilengkapi dengan wahana perahu karet.

 sumber: https://desawisatalerep.com/paket-wisata-edukasi/

 sumber: https://desawisatalerep.com/paket-wisata-edukasi/
Perahu karet ini  dapat dinaiki dan akan bergerak jika tali tambang ditarik atau digerakkan oleh petugas wahana ini. Tempat ini banyak diminati oleh kaum muda karena cocok untuk foto selfie bersama teman maupun pacar mereka. Selain itu, ada beberapa paket wisata yang ditawarkan oleh Desa Lerep, yaitu Paket Wisata Edukasi.



 sumber: https://desawisatalerep.com/paket-wisata-edukasi/

Paket Wisata Edukasi ini terbagi menjadi beberapa paket antara lain :

1.PAKET 1
  • Snack (10K)
  • Makan (20K)
  • Souvenir berbahan limbah
  • Paparan proklim (Program Kampung Iklim)
  • Kunjungan lokasi kegiatan proklim
  • Kunjungan ke Embung Sebligo/Kampung Sapi Indrokilo.
  • Durasi maksimal 6 jam
  • Kendaraan salter ke Embung Sebligo/Kampung Sapi Indrokilo.
  • 70.000/orang

2. PAKET 2
  • Snack (10K)
  • Makan (20K)
  • Souvenir berbahan limbah
  • Paparan proklim
  • Kunjungan lokasi kegiatan proklim
  • Durasi maksimal 6 jam
  • 50.000/orang

3. PAKET 3
  • Snack (10K)
  • Souvenir berbahan limbah
  • Paparan proklim
  • Kunjungan lokasi kegiatan proklim
  • Durasi maksimal 4 jam
  • 30.000/orang

4. PAKET 4
  • Snack (7.5K)
  • Paparan proklim
  • Kunjungan lokasi kegiatan proklim
  • Durasi maksimal 3 jam
  • 20.000/orang

5. PAKET 5
  • Snack (7.5K)
  • Belajar menanam sayuran (7.5 K)
  • Mini out bound (10K)
  • Wahana perahu karet di embung sebligo (5K)
  • Durasi maksimal 3 jam
  • 30.000/orang

6. PAKET 6
  • Snack (7.5K)
  • Makan (20 K)
  • Mini out bound (10K)
  • Belajar menanam sayuran, buat sabun susu dan gula jawa
  • Wahana perahu karet di embung sebligo (5K)
  • Durasi maksimal 4 jam
  • 50.000/orang

7. PAKET 7

  • Snack (7.5K)
  • Makan (20 K)
  • Edukasi (membuat sabun susu) + memeras susu sapi
  • Mini out bound (10K)
  • Wahana perahu karet di embung sebligo (5K)
  • Durasi maksimal 4 jam
  • 60.000/orang
  • Kalau mengambil paket memeras susu dan buat kolang kaling tambah biaya shelter 10 K/orang

8. PAKET 8

  • Snack
  • Paparan BUM Des
  • Sofft copy dan Hard Copy Perdes ADART Bumdes
  • Kunjungan ke unit Usaha Pariwisata Embung Sebligo
  • Kendaraan sutle pengantar ke Embung Sebligo
  • 50.000/orang

9. PAKET 9

  • Snack
  • Makan
  • Paparan BUM Des
  • Sofft copy dan Hard Copy Perdes ADART Bumdes
  • Kunjungan ke unit Usaha Pariwisata Embung Sebligo
  • Kendaraan sutle pengantar ke Embung Sebligo
  • 70.000/orang

10. PAKET 10

  • Snack
  • Makan
  • Paparan BUM Des
  • Sofft copy dan Hard Copy Perdes ADART Bumdes
  • Kunjungan ke unit Usaha Pariwisata Embung Sebligo
  • Kunjungan wisata Watu Gunung
  • Kendaraan sutle pengantar ke Embung Sebligo
  • 100.000/orang

11. PAKET 11

  • Snack
  • Paparan proses sapi menghasilkan susu
  • Susu sapi segar 1 cup
  • Memberi makan sapi
  • Memeras susu sapi
  • Kendaraan sutle pengantar ke Kampung Sapi
  • 30.000/orang

12. PAKET 12

  • Snack
  • Makan
  • Paparan proses sapi menghasilkan susu
  • Susu sapi segar 1 cup
  • Memberi makan sapi
  • Memeras susu sapi
  • Kendaraan sutle pengantar ke Kampung Sapi
  • 50.000/orang

13. PAKET 13

  • Snack
  • Makan
  • Paparan proses sapi menghasilkan susu
  • Susu sapi segar 1 cup
  • Memberi makan sapi
  • Memeras susu sapi
  • Mini out bound
  • Kendaraan sutle pengantar ke Kampung Sapi
  • 75.000/orang
sumber data paket wisata: https://desawisatalerep.com/paket-wisata-edukasi/
 
Paketan ini berlaku untuk peserta minimal 30 orang, apabila kurang dari 30 orang akan di kenakan biaya tambahan sesuai kesepakatan. Info selengkapnya dapat dibuka di website https://desawisatalerep.com/

Saat ini Kepala Desa Lerep terus mengusahakan sumber dana untuk pembangunan tempat wisata Embung Sebligo ini. Tempat wisata ini sedang dibangun akses jalan yang lebih mempermudah mobil dan kendaraan untuk masuk ke tempat ini, agar para pengunjung tidak perlu berjalan kaki dari tempat parkir yang agak jauh. Selain itu, kedepannya akan dilengkapi dengan wahana mainan anak-anak yang lebih menarik, sehingga tak hanya perahu karet yang banyak diminati para kaum muda.

sumber: myimage.id

sumber: myimage.id
Bagaimana guys? Penasaran dengan Embung Sebligo dan keindahan alamnya? Ayo kunjungi tempat wisata Embung Sebligo untuk menjernihkan pikiran dari penat bekerja dan kesibukan sehari-hari agar pikiran menjadi lebih segar.







Produk-Produk dan Kuliner Desa Wisata Lerep



Hai para pembaca, di sini saya kan mengulas lagi mengenai desa saya tercinta "Desa Wisata Lerep".
Desa Lerep yang terkenal dengan udaranya yang sejuk dan tempat wisata yang alami,  juga terkenal dengan kuliner oleh-oleh khas Desa Lerep. 

Saat kalian berada di Alun-Alun lama Ungaran dan menuju Desa Lerep, kalian pertama akan melewati Dusun Karangbolo, Desa Lerep. Dusun Karangbolo terletak setelah MTS NU Ungaran dan jembatan Kaligarang. Dusun Karangbolo merupakan Dusun yang berada di Desa Lerep. Dusun Karangbolo ini terkenal dengan oleh-oleh khas Desa Lerep yaitu makanan ringan dan jajanan tradisionalnya. Oleh-oleh yang dijual harganya terjangkau karena kita membeli langsung dari penduduk yang membuatnya. Harga yang dijual lebih murah dibandingkan dengan di pasar ataupun swalayan. 

Sebagian besar ibu-ibu  penduduk Dusun Karangbolo memiliki kesibukan dan usaha membuat makanan ringan seperti keripik tumpi, keripik tempe, unthuk cacing, kembang goyang (roda dokar), keripik bayam, widaran, dan sebagainya. Ibu-ibu penduduk di sini sangat kreatif dan pintar dalam membuat makanan ringan, snack basah, maupun makanan lainnya.Makanan dan oleh-oleh yang mereka produksi bersifat tradisional yang tidak meninggalkan ciri khas dari Desa Lerep.

Para ibu-ibu yang menjalankan usaha ini setiap hari bangun pagi-pagi untuk memulai produksi usaha mereka. Usaha yang mereka jalankan dilakukan setiap hari dari pagi sampai sore. Usaha ini sudah lama mereka tekuni dan terbukti dengan hasilnya yang dapat memenuhi kebutuhan hidup keluarga dan menjadi wirausaha yang menjanjikan. Biasanya produk kuliner ini mereka distribusikan di pasar, swalayan sekitar Ungaran, dan para pemilik toko atau pekerja pabrik dan swasta.Saat Idul Fitri, jajanan kuliner ini sangat diminati oleh para konsumen. Banyak warga yang memesan terlebih dahulu jauh-jauh hari agar tidak kehabisan saat Idul Fitri.

Tumpi? Masyarakat kota pasti asing dengan nama makanan ini. Mereka biasanya menyebutnya keripik kacang ijo. Ya, memang benar keripik ini berbahan dasar dari tepung beras dan kacang hijau, tetapi masyarakat Desa Lerep menyebutnya "Tumpi". Tumpi yang dihasilkan Dusun Karangbolo memiliki rasa yang gurih dan lebih renyah dengan harga yang terjangkau. Selain itu, mereka menghasilkan unthuk cacing, bentuk makanan ini dicetak dari bathok kelapa yang dilubangi. Adonan dicetak dengan digosok dari bathok kelapa yang sudah dilubangi sebanyak 5 atau lebih, kemudian setelah dicetak, langsung disendok dan digoreng. Biasanya mereka menggoreng bukan dengan kompor, tapi dengan "pawon" dan kayu agar lebih cepat dalam memproduksi dan lebih alami.


Selain tumpi dan unthuk cacing, ada juga kembang goyang (roda dokar). Makanan ini juga dibuat dari tepung beras. Ada juga keripik-keripik lainnya yang rasanya tak kalah gurih seperti tumpi. Biasanya kalau saya pergi ke tempat saudara di Bogor, saya membawakan oleh-oleh tumpi dan unthuk cacing. Keluarga saya di Bogor juga lebih mengenal daerah Desa Lerep Ungaran dengan oleh-oleh khas tersebut. Oleh karena itu, banyak warga yang sering membawakan oleh-oleh khas dari Dusun Karangbolo untuk dijadikan buah tangan untuk keluarga mereka dari luar kota. Para pengunjung dari kota yang ke Desa Lerep juga sering  membeli oleh-oleh khas di Dusun Karangbolo.




Selain Kuliner makanan ringan, Desa Lerep juga menghasilkan permen susu yang dibuat oleh ibu-ibu PKK. Banyak penduduk Lerep yang memiliki sapi dengan produksi susu murninya, sehingga produk susu sapi murni dijadikan bahan pokok dalam membuat permen susu. Permen susu dikemas dengan bungkus yang menarik sehingga memikat minat anak-anak. Permen susu dibuat dari susu sapi murni yang alami dan tanpa bahan pengawet. Permen susu memiliki ciri khas dengan rasa manisnya yang berasal dari gula jawa asli. Bahan-bahan yang dipakai bersifat alami. 




Tak hanya kuliner saja, Desa Lerep juga memproduksi sabun susu. Sabun susu juga berbahan dasar dari susu sapi murni. Sabun susu memiliki khasiat menghaluskan kulit dan membuat kulit lebih cerah dan putih dengan kandungan berbagai manfaat dari susu sapi. Sabun susu banyak diminati oleh para wanita karena para wanita lebih memperhatikan penampilan mereka. Dengan adanya sabun susu, banyak manfaat yang diperoleh untuk kecantikan dan kehalusan kulit. Sabun susu herbal tradisional dapat diperoleh dengan harga Rp 5.000,-



Banyak kan produk-produk dan kuliner yang ada di Desa Lerep?
Ayo siapa yang minat untuk membeli produk-produk tersebut dapat langsung mengunjungi Desa Lerep atau menghubungi contact person yang tercantum dalam kemasan. Selain harganya yang murah, produk-produk ini memiliki ciri khas tradisional, alami, dan tanpa bahan pengawet. Ayo cintai produk Indonesia, produk khas Desa Wisata Lerep.








Wisata Watu Gunung Lerep

sumber: pesonajateng.com


Watu Gunung adalah tempat wisata alam yang terletak di Dusun Lerep, Desa Lerep. Letaknya yang strategis di pinggir jalan membuat para pengunjung berminat untuk berburu tempat wisata ini. Watu Gunung berada di depan SDN Lerep 01 Ungaran, pertigaan jalan sebelum Gereja Baptis Lerep dan Kantor Kecamatan Ungaran Barat. Waktu tempuh dari alun-alun Ungaran kurang lebih sekitar 10 menit. Watu Gunung juga berada dekat dengan rumah saya, yaitu tepat di belakang rumah saya, jadi kalau saya menuju tempat tersebut hanya berjalan kaki sebentar sudah sampai. 

Para pembaca pasti penasaran mengapa tempat wisata ini diberi nama "Watu Gunung"?
Kalau dilihat dari tempatnya, saat masuk di pintu gerbang, di depan ada batu berukuran besar, ini yang menjadi ciri khas dari arti namanya Watu Gunung. Selain itu, tempat wisata ini banyak ditemukan banyak batu-batu baik berukuran sedang, kecil, maupun besar dan kebetulan tempat wisata ini letaknya dekat dengan lereng Gunung Ungaran. Jadi, tak heran tempat wisata ini diberi nama Watu Gunung.

Apa saja sih yang ada di tempat wisata Watu Gunung ini?
Saat kita masuk ke objek wisata ini, ciri khas Jawa dan rumah joglo sangat kental. Ada beberapa bangunan rumah joglo yang menjadi ciri rumah adat Jawa Tengah. Rumah joglo ini dibangun dari batu bata merah yang dibeli dari Temanggung, tanpa diplester, sehingga menjadikan bangunan memiliki ciri khas Jawa, adem, dan unik. Di dalam rumah-rumah joglo terdapat gamelan yang menunjukkan adanya alat musik khas Jawa. Selain bisa menikmati udara yang sejuk di joglo tersebut, kita juga bisa berfoto-foto. Tempat wisata ini juga cocok dijadikan sebagai objek foto pre wedding. Foto pre wedding akan terlihat alami dan cantik dengan adanya pemandangan alam dan bangunan joglo yang berciri khas Jawa. Sebelum menikah, dulu saya juga foto pre wedding di sini lho. Hasilnya bagus untuk ditampilkan di undangan pernikahan.

Di tengah objek wisata ini, terdapat kolam atau seperti rawa buatan yang diberi jembatan bambu dan terdapat kapal di pinggirnya. Di sebelah rawa buatan juga terdapat kolam ikan hias. Saat ini, ikan hias tersebut sudah berukuran besar dan memperindah kolam air tersebut. Di pinggir rawa buatan juga dilengkapi dengan gazebo yang dibuat dari bambu dan kayu, sehingga seperti gubuk untuk dijadikan tempat berteduh sambil menikmati keindahan kolam bersama keluarga tercinta.

Di depan rumah joglo yang berada di bawah juga terdapat halaman dari rerumputan yang cukup luas. Halaman ini bisa dijadikan tempat lesehan atau bisa didirikan tenda untuk acara resepsi pernikahan. Tak hanya pemandangan alam yang bisa dijadikan foto selfie para kaum muda, tetapi di Watu Gunung juga dilengkapi dengan fasilitas kolam renang. Anak-anak bisa berenang dan menikmati dinginnya air yang berasal dari sumber mata air Gunung Ungaran. Di pinggiran kolam renang juga dilengkapi dengan gazebo untuk tempat berteduh dan menikmati makanan. Keluarga yang menunggu bisa duduk santai di gazebo ini. 

Watu Gunung juga menyediakan makanan ringan, minuman, dan berbagai menu makanan seperti nasi goreng dan ayam goreng. Namun, jangan kaget kalau harga menu di dalam tempat wisata ini lumayan mahal dibandingkan dengan harga umumnya. Maklum, namanya juga tempat wisata, pasti harganya sedikit lebih mahal dibandingan harga di luar. Kalau para pengunjung ingin jajan dengan harga yang lebih murah atau standar, para pengunjung bisa membeli makanan terlebih dulu di depan gerbang sebelum masuk ke Watu Gunung, atau dekat pintu keluar. Oiya, kalau mau membeli minuman, jajan, atau menikmati nasi goreng ada alternatif tempat yang murah, yaitu di rumah saya. Di tempat saya menjual jajanan makanan ringan dan ada juga nasi goreng dan mie goreng Jawa. Rumah saya ada di belakang Watu Gunung, samping TK Lestari Lerep. Untuk membahas masalah kuliner, ditunggu postingan selanjutnya ya...

Harga tiket masuk Watu Gunung sekarang adalah Rp 25.000,- dan jam bukanya jam 08.00 - 16.00.
Dulu pertama sebelum ada kolam renang, harga tiket masuknya masih murah yaitu Rp 5.000,- kemudian seiring berkembangnya waktu dan fasilitas yang disediakan, kini harga tiket menjadi
Rp 25.000,-. Khusus untuk warga Dusun Lerep, kalau masuk Watu Gunung tiket free alias tidak bayar.
Biasanya saat saya berkunjung bersama saudara saya atau teman-teman saya, mereka juga tidak perlu membayar tiket karena masuknya bersamaan dengan saya yang termasuk warga Dusun Lerep, tapi jika mereka masuk sendiri ya harus bayar tiket tentunya.

Watu Gunung memang tempat wisata yang alami dan cocok dijadikan sebagai tempat wisata keluarga. Selain itu, tempat ini juga sangat cocok dijadikan untuk tempat resepsi pernikahan (garden party), arisan, halal bihalal, dan Natal bersama atau event lainnya. Untuk para penduduk kota yang penat dengan pekerjaan dan kesibukan sehari-hari, sebaiknya mencoba untuk berkunjung di tempat wisata Watu Gunung ini, sehingga bisa menikmati udara sejuk, pemandangan alami, dan jerniihnya air yang berasal dari Gunung Ungaran. 

Tempat wisata yang didukung dengan bangunan rumah joglo menjadikan Watu Gunung sebagai tempat wisata yang melestarikan budaya Jawa dan mengingatkan kita akan rumah adat Joglo Jawa. Saat ini kita sulit menemukan bangunan yang berciri khas budaya Jawa, jadi tidak ada salahnya berkunjung di Watu Gunung. Selain menikmati pemandangan alam Jawa, kita juga bisa menikmati kolam renang dengan air yang jernih dan alami.

Buat para pembaca, pasti tertarik dan penasaran dengan tempat ini kan? Bagi yang pernah mengunjungi Watu Gunung bisa mencoba berkunjung lagi karena tempat ini terus ditambah dengan fasilitas-fasilitas baru.







 



Kamis, 28 September 2017

Desa Lerep Tercinta


 

DESA LEREP TERCINTA


Para pembaca, tahukah kalian tentang Desa Lerep?
Desa Lerep adalah tempat kelahiran saya. Sejak lahir sampai sekarang saya tinggal di Desa Lerep ini. Desa Lerep berada di Kecamatan Ungaran Barat, Kabupaten Semarang. Untuk menuju desa ini, ada dua jalur jalan, yaitu melalui Alun-Alun lama Ungaran atau jalan naik dari kolam renang Siwarak. Rumah saya berada di Dusun Lerep RT 06 RW 03, tepatnya di belakang tempat wisata Watu Gunung. Di lingkungan RT 06 RW 03 para warga sangat kompak dalam hal kerja bakti, lomba, maupun membuat pagar cantik dan kebun untuk memperindah lingkungan RT. Warga di sini sangat ramah dan guyub rukun, saling menghargai antar agama.

Setiap pagi, saya dapat merasakan sejuknya udara alami di sekitar rumah. Begitu keluar rumah, saya bisa menikmati indahnya Gunung Ungaran di pagi hari. Ada juga warga yang menggiring kambing dan kerbau untuk menuju ke sawah. Desa Lerep memiliki banyak tempat wisata. Tak hanya tempatnya yang sejuk dan alami, tapi tempat wisata yang menarik juga bisa kita nikmati.

Warga masyarakat Desa Lerep guyup rukun dan kompak dalam menjalankan aktivitas yang bersifat kebersamaan. Dalam rangka pembukaan tempat wisata baru "Embung Sebligo", para warga Dusun Lerep mengadakan karnaval dan lomba kreasi membuat tumpeng. Karnaval dimulai dari Omah Kebun menuju Embung Sebligo. Acara karnaval dimulai pukul 07.00 pada hari Minggu, 11 Desember 2016. Para warga sangat antusias, mereka menampilkan kreasi masing-masing, seperti kuda lumping, drum band, rebana, dan pakaian adat atau daerah. 

Karnaval pembukaan "Embung Sebligo" berlangsung ramai dan menarik. Pertunjukan kuda lumping dan solo organ turut meramaikan acara tersebut. Para warga juga menanyikan mars Desa Lerep dengan penuh semangat. Tumpeng yang telah dihias berjajar di pinggiran Embung untuk dinilai dengan juri. Kreativitas para warga ditunjukkan dengan kecantikan tumpeng yang mereka buat dan kekompakan warga dalam berkostum dan memainkan musik.
Inilah dia lirik Mars Gerbang Lentera Desa Lerep:
Ayo kita bersama-sama membangun Desa Lerep tercinta
dengan semangat jiwa Pancasila wujudkan desa aman dan sejahtera
Guyub rukun cancut tali wondo, saiyeg sak eko kapti
maju bareng mbangun deso ayem tentrem bagyo mulyo urip mukti
gerakan pembangunan desa aman tentram dan sejahtra
ayo kita semua bersama-sama membangun Lerep agar smakin jaya,
membangun Lerep agar smakin jaya

Video mars Gerbang Lentera dan karnaval Desa Lerep dapat anda lihat di https://www.youtube.com/watch?v=T25hSiUtBlM.
Lirik lagu mars Gerbang Lentera menunjukkan cita-cita dan harapan warga Desa Lerep untuk menjadikan Desa Lerep semakin maju dan sejahtera, serta dikenal oleh seluruh kota dan daerah lain. 

Desa Lerep memiliki keunikan dan ciri khas. Setiap satu tahun sekali diadakan pagelaran wayang kulit. Para warga gotong-royong bersama dalam pengumpulan dana untuk pertunjukan wayang kulit. Selain itu, setiap diadakan pagelaran wayang kulit, banyak warga yang antusias dalam meramaikan acara dan berkunjung untuk menikmati jajanan dan pasar malam di sekitar tempat pertunjukan wayang kulit. Tak hanya tempatnya yang alami, Desa Lerep memiliki air yang jernih dari gunung Ungaran. Sumber air dari Gunung Ungaran dialirkan ke rumah-rumah penduduk melalui pipa-pipa yang bersumber dari air gunung murni. Penduduk warga Desa Lerep dapat menikmati air jernih dan bersih yang bersumber langsung dari Gunung Ungaran. Warga tak perlu membayar mahal setiap bulannya. Mereka hanya membayar iuran untuk fasilitas tersebut sebesar Rp 5.000,- per rumah.

Desa Lerep merupakan tempat tinggal yang nyaman dan menyenangkan. Sejak lahir sampai sekarang, saya merasakan kenyamanan itu dan banyak warga dari kota yang berminat untuk tinggal di Desa Lerep. Sekarang ada beberapa perumahan yang dibangun di Desa Lerep. Kesejukan dan kenyamanan Desa Lerep mengundang perhatian orang untuk membeli perumahan di Desa Lerep. Selain tempatnya yang nyaman, para warga yang ramah, kompak dan guyub rukun membuat orang semakin betah untuk berkunjung di Desa Lerep ini.

Saat ini, Desa Lerep memiliki Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) yang menyediakan fasilitas pengambilan sampah-sampah di rumah-rumah warga dengan membayar Rp 10.000 per bulan, menerima pesanan makanan cathering dan snack, tabungan desa, dan masih banyak program lainnya. Hasil dari BUMDes digunakan untuk Desa Lerep, jadi intinya dari warga, oleh warga, dan untuk warga. Kepala Desa Lerep juga mengupayakan untuk pembangunan desa dengan menjadikan Lerep menjadi Desa Wisata dengan menyediakan berbagai wahana dan fasilitas untuk wisata, serta mengajak warga untuk membuat pagar cantik di lingkungan masing-masing, membuat kebun yang ditanami bunga kenikir dan tanaman apotek hidup. Hal tersebut dilakukan agar lingkungan desa semakin maju, bersih, dan asri, serta banyak pengunjung yang berminat untuk berkunjung ke Desa Wisata Lerep.

Tak hanya udara sejuk dan alami, Desa Lerep juga mempunyai banyak tempat wisata yang tak kalah menarik. Beberapa tempat wisata ada yang milik pribadi dan ada yang merupakan aset desa dan dibangun oleh para warga Desa Lerep. Tempat wisata yang ada di Desa Lerep memiliki ciri khas alami dengan airnya yang jernih bersumber dari gunung Ungaran. Suasana desa yang alami menjadikan tempat-tempat wisata di Lerep banyak diminati, terutama penduduk kota yang penasaran dan meluangkan waktunya untuk refreshing di desa. 

Tempat wisata di Lerep didukung dengan sajian kuliner yang tradisional dan alami. Penasaran dengan tempat wisata apa saja yang ada di Lerep?
Lihat postingan selanjutnya yang ada di blog ini ya?
Dan pastinya jangan hanya baca postingan blognya, tapi juga dicoba untuk mengunjungi Desa Wisata Lerep yang alami dan menarik.





Edgar ganteng ikut karnaval dengan memakai baju adat 

 Ibu-Ibu PKK RT 06 RW 03 memakai pakaian adat jawa

Kreasi tumpeng RT 06 RW 03



Kuda Lumping Lerep



Ibu-ibu PKK Dusun Lerep menampilkan tarian di Embung Sebligo



Lomba kreasi tumpeng di Embung Sebligo(sumber: VR Picture)