Senin, 02 Oktober 2017

Budaya Seni Wayang Kulit dan Kuda Lumping

sumber gambar: https://desawisatalerep.com

Pada zaman yang modern seperti sekarang ini, pasti kita jarang menemukan pertunjukan seni Wayang Kulit. Seni Wayang Kulit merupakan budaya daerah yang patut dilestarikan karena ciri khas dari Jawa. Namun, pertunjukan wayang kulit dapat kita jumpai di Desa Lerep setiap satu tahun sekali. Biasanya wayang kulit diselenggarakan sekitar bulan Agustus, untuk tahun ini Pagelaran Wayang Kulit dilaksanakan pada tanggal 23 Agustus 2017 tepatnya di Dusun Lerep, Desa Lerep. Pertunjukkan wayang kulit yang diselenggarakan setiap satu tahun sekali di masing-masing dusun yang ada di Lerep bertujuan untuk melestarikan budaya Jawa yang mengundang minat para warga untuk ikut memeriahkannya. 

Sumber dana yang digunakan untuk acara ini biasanya berasal dari para warga dan para donatur lainnya. Jadi, acara ini diselenggarakan dari warga dan untuk warga, sehingga semua warga dapat turut serta  menikmati keramaian acara ini. Pertunjukan Wayang Kulit biasanya dilangsungkan di dekat rumah Ketua Dusun. Sepanjang jalan menuju tempat pertunjukan dari pagi hingga malam penuh dengan para pedagang jajanan, pakaian, mainan, maupun dagangan lainnya yang mengundang minat para pengunjung untuk berbelanja dan menikmati kuliner yang dijual. Pagelaran Wayang Kulit berlangsung semalam suntuk, bisanya ramai pada jam 12 malam sampai dini hari. 

Pagelaran Wayang Kulit juga menarik perhatian anak-anak, karena mereka bisa menikmati berbagai wahana mainan anak, seperti odong-odong, kereta mini, dan masih banyak lainnya. Selain itu, banyak jajanan dan makanan yang mengundang minat para anak-anak untuk membeli kuliner yang bermacam-macam tersebut.

sumber gambar: https://desawisatalerep.com

Selain Pagelaran Wayang Kulit, di Desa Lerep juga sering mengadakan pertunjukan Kuda Lumping atau lebih ngetrend dengan sebutan "Jaran Kepang". Pertunjukan Kuda Lumping juga sangat meriah dan mengundang minat para warga untuk menontonnya. Meskipun cuaca hujan, tetapi para warga tetap rela berhujan-hujanan untuk menonton aksi seru Kuda Lumping. Mereka lebih tertantang jika Kuda Lumping yang sedang beraksi berlarian mendekati penonton atau istilahnya "wes dadi jarane".

Alat musik gamelan dan lagu yang dinyanyikan penyanyi turut memeriahkan pertunjukan tersebut.
Saat musik dimainkan, para pemain menari sambil beraksi. Selain itu, jajanan kuliner juga tak kalah memeriahkan pertunjukan tersebut. Para warga dapat menikmati jajanan kuliner sambil menonton.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar