Indahnya Ciptaan Tuhan
Pepohonan hijau yang melengkapi setiap pinggir jalan
Menghijaukan hati setiap orang yang melewatinya
Aroma pohon kopi di perkebunan
Mengingatkan akan lezatnya secangkir kopi di pagi hari
Angin semilir menggerakkan dedaunan
Menyejukkan hati dan pikiran
Aku terus berjalan menelusuri jalan sepi
Jalan kecil di tengah pepohonan dan perkebunan kopi
Jalan yang mengantarkanku ke tanah lapang
Tanah lapang yang dipenuhi rerumputan hijau
Udara yang kuhirup terasa segar
Terasa sejuk dan alami merasuk ke jiwa
Menyegarkan pikiran yang penat
Penat akan kesibukan yang menumpuk
Langkahku tak terasa berat
Jalanku tak terasa panjang
Suara jangkrik meramaikan setiap langkah
Tiupan angin menyejukkan raga
Di puncak Ngipik aku berhenti
Di lereng Gunung Ungaran ini aku duduk
Kulihat keindahan ciptaan Tuhan
Kulihat pemandangan kota dari kejauhan
Pemandangan terlihat seperti lukisan
Lukisan sang Khalik yang alami
Betapa cantik dan menyegarkan
Menenangkan hati dan pikiran yang penat
Menghibur segala kekhawatiran
Ku tersenyum kagum akan hebatnya kuasa Tuhan
Puncak Ngipik? Pasti ada yang pernah mendengar tempat ini atau mungkin ada yang masih asing dengan nama tempat ini. Puncak Ngipik berada di lereng Gunung Ungaran, jika dilihat dari rumah saya, terlihat view Gunung Ungaran yang jelas, di situ puncak Ngipik juga terlihat dari kejauhan. Puncak Ngipik terlihat berwarna hijau seperti tanah lapang sebelum puncak Gunung Ungaran. Pertama kali saya naik ke Puncak Ngipik saat saya masih SD, saya masih ingat pada waktu itu ada jalan sehat di desa dan saya yang masih seusia anak SD bersemangat berjalan sampai di Puncak Ngipik.
Letak Puncak Ngipik tak jauh dari Desa Lerep dan paling dekat dengan Dusun Indrokilo yang termasuk Desa Lerep. Jika kita ingin menuju ke Puncak Ngipik dengan berjalan kaki, lumayan jauh dan agak capek, tapi untuk seusia saya waktu masih SD saja bisa menuju ke sana, apalagi saat ini para kaum muda pastinya tidak terlalu capek jika ditemani dengan para sahabat yang banyak. Gapura atau gerbang jika ingin menuju Puncak Ngipik berada di Desa Lerep, gapuranya terletak dekat dengan rumah Kepala Desa Lerep yang sekarang (Bapak Sumariyadi).
Saat berjalan menuju Ngipik, kita melewati pepohonan hijau dan kebun kopi yang ada di setiap pinggiran jalan. Kanan kiri dipenuhi dengan tumbuhan dan pepohonan, terutama pohon kopi karena Dusun Indrokilo terkenal dengan penghasil kopi gunung yang lezat. Perjalanan tak terasa lelah karena udara sejuk dan indahnya pepohonan yang menghiasi setiap pinggir jalan meringankan rasa berat dan lelah saat berjalan. Kondisi jalan dan Ngipik saat ini berbeda dengan saat saya masih SD. Saat ini jalannya sudah halus dan lebih mudah aksesnya menuju ke sana dengan menggunakan sepeda motor. Selain itu, sekarang lebih ramai dengan pengunjung daripada dulu yang jarang dijamah para pengunjung.
Beberapa penduduk Dusun Indrokilo memetik hasil pohon kopi untuk dijadikan kopi andalan mereka. Mereka membuat kopi dengan proses tradisional dan kopi yang mereka hasilkan asli dan masih alami tanpa ada campuran apapun. Para lansia juga masih aktif memproduksi hasil kopi dari panenan pohon kopi di kebun mereka.
Seorang warga memanen kopi dari kebun
kopi dihaluskan dengan alu
hasil proses produksi kopi yang sudah dihaluskan
Kebun kopi yang ada di sekitar lereng Gunung Ungaran disebut Kebun Kopi Sebligo. Setelah sampai di Puncak Ngipik, kita bisa menikmati indahnya pemandangan kota dari jauh. Pemandangan alam yang ada di sekitar lereng Gunung Ungaran juga terlihat dari Ngipik. Saat kita duduk di Ngipik, angin terasa kencang dan sejuk. Ngipik seperti tanah lapang dengan rerumputan, sehingga bisa ditempati banyak pengunjung. Bagi para kawula muda yang suka camping, bisa menjadikan Ngipik sebagai alternatif untuk mendirikan tenda camping. Di sini udaranya sangat sejuk dan cukup luas untuk tempat camping. Selain camping, kita bisa menikmati indahnya pemandangan ciptaan Tuhan. Untuk foto selfie juga cocok ataupun dijadikan objek untuk event-event dan outbond.
Biaya masuk menuju Ngipik tidak mahal, kalau untuk penduduk Desa Lerep gratis, tapi untuk pengunjung lainnya mungkin hanya membayar biaya parkir jika ingin menitipkan sepeda motornya. Pada malam tahun baru biasanya para kaum muda banyak yang mengunjungi tempat ini. Di malam hari pemandangannya jauh lebih indah, apalagi bisa menunggu keindahan matahari terbit (sunrise) dan tenggelam (sunset).
Liburan tak harus mahal, dengan biaya yang sangat murah bahkan gratis kita bisa menikmati keindahan dan cantiknya ciptaan Tuhan di puncak Ngipik, lereng Gunung Ungaran. Keindahan alam yang sulit kita temukan di perkotaan. Sejuknya udara yang bisa kita nikmati untuk menyejukkan hati dan pikiran dari penatnya kesibukan pekerjaan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar